
BRMP Aneka Kacang Hadiri Undangan Kunjungan Menimipas di Ngajum, Tanam Kacang Tanah Katana 2
Kepala BRMP Aneka Kacang, Dr. Nur 'Aini Herawati, S.Si., M.Sc., bersama Koordinator Humas Imam Sutrisno, S.P., M.M., dan Manajer Produksi UPBS Salam Agus Rianto, S.P. menghadiri undangan kunjungan kerja Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas RI) Jendral Polisi (purn) Drs. Agus Adrianto, S.H., M.H., di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) SAE L’SIMA Ngajum, Kab. Malang pada Senin (28/7/25). Kunjungan tersebut bertujuan pada akselerasi program ketahanan pangan dan penyerahan hibah tanah sebagai bagian dari upaya pembinaan keterampilan bagi warga binaan.
Dalam kegiatan tersebut, dilakukan penanaman simbolis kacang tanah varietas Katana 2 di lahan 1.800 m2 dari total 20,5 ha lahan yang tersedia. Katana 2 yang merupakan varietas kacang tanah tipe Spanish hasil rakitan BRMP Aneka Kacang dipilih karena karakteristiknya yang unggul, yaitu memiliki 3 biji per polong serta berprotein tinggi 25,1% BK, dan akan diperkirakan panen pada 28 Oktober 2025 mendatang.
Kegiatan tersebut merupakan wujud komitmen dalam mendukung program ketahanan pangan Asta Cita Presiden Prabowo, sekaligus menjadi bagian dari program akselerasi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan dalam pembinaan berbasis ketahanan pangan yang berfungsi membekali warga binaan dengan keterampilan yang relevan sebelum kembali ke masyarakat.
Kepala Wilayah Ditjen Pemasyarakatan Jatim Kadiono, Bc.IP., S.I.P., M.Si. mengungkapkan bahwa 11,3 ha lahan telah dikelola melalui kerja sama dengan berbagai lembaga pendidikan dan perusahaan swasta seperti Universitas Malang, Universitas Brawijaya, Greenfield, koperasi, dll.
Dari luas tersebut, 8,7 ha hasil panen kacang tanah direncanakan akan dipasok ke PT. Garuda Food dan PT. Dua Kelinci. Di sisi lain, Ngajum dengan letak strategisnya dinilai potensial untuk dijadikan zona pertanian dan peternakan, serta edukasi wisata, guna meningkatkan keterampilan warga binaan dan memperkuat kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan.
Dalam sambutannya, Menteri Agus Adrianto menekankan pentingnya mempersiapkan warga binaan dengan pelatihan. Ia menyoroti bahwa 50% kasus di Jawa Timur adalah narkotika, dan dari 280 ribu narapidana di Indonesia, 98% di antaranya berada di usia produktif. "Artinya mereka bukan hanya tanggung jawab hukum, tapi juga sosial, pemerintah memiliki kewajiban membina mereka agar bisa kembali berkontribusi positif," tegas Menteri.
Menteri Agus Adrianto juga menggarisbawahi potensi lahan tidur yang belum dioptimalkan di tanah air. Ia mengajak semua pihak untuk memanfaatkan sumber daya alam yang beragam untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari. "Mari kita manfaatkan ruang lahan yang ada untuk menciptakan ketahanan pangan minimal untuk diri sendiri," ajaknya.
Rangkaian kunker dilanjutkan dengan peninjauan sarana dan prasarana asimilasi, serta pemberian bantuan sosial bagi warga binaan, warga sekitar, dan beasiswa bagi siswa berprestasi di sekitar Ngajum. — Nur ‘Aini Herawati, Imam Sutrisno, Salam Agus Rianto, Artdhe Nugroho