
Dukung Program Kementan, IP2TP Ngale Panen Kedelai Detap 1 dan Derap 1
Dalam rangka mendukung program Kementerian Pertanian, BRMP Aneka Kacang melaksanakan kegiatan panen produksi benih sumber kedelai terstandar di Kebun Instalasi Pengujian dan Penerapan Standar Instrumen Pertanian (IP2SIP) Ngale. Panen ini merupakan bagian dari upaya mendukung penyediaan benih sumber nasional.
Pertanaman Kedelai yang dipanen seluas 1,25 ha. Kegiatan panen dilakukan secara bertahap, pada Senin, 14 Juli 2025 panen kedelai varietas Derap 1, seluas 75 are. Selanjutnya dilanjutkan pada hari Minggu, 20 Juli 2025 panen kedelai varietas Detap 1, seluas 50 are.
Lahan IP2TP Ngale memiliki karakteristik tanah berwarna hitam dan bersifat berat karena mengandung unsur liat cukup tinggi. Oleh karena itu, penerapan teknologi panen dengan memotong pangkal batang dan meninggalkan akar di lahan menjadi pilihan yang tepat.
Keuntungan lain dari cara panen tersebut adalah akar kedelai yang ditinggalkan di dalam tanah setelah panen dapat bermanfaat bagi kesuburan tanah. Akar kedelai, terutama bagian bintil akarnya, mengandung bakteri Rhizobium yang mampu mengikat nitrogen dari udara dan mengubahnya menjadi bentuk yang bisa diserap tanaman.
Keuntungan lainnya adalah lebih efisien dan memudahkan dalam proses panen dan pascapanen. Memotong pangkal batang memudahkan pengumpulan hasil panen dan pengeringan, serta mengurangi risiko kehilangan hasil selama proses panen.
Dilanjutkan dengan prosesing benih pasca panen, di antaranya adalah penjemuran brangkasan yang dilakukan pada lantai jemur selama 3—4 hari hingga kering dan kulit polong dapat dipecah dengan mudah.
Selanjutnya dilakukan perontokan biji dengan menggunakan power thresher dengan kecepatan 300—400 RPM. Saat sudah menjadi biji, proses pengecekan kadar air, kadar air simpan yang dipersyaratkan oleh UPBS BRMP Tanaman Aneka Kacang adalah 11%. Setelah kadar air memenuhi syarat dilanjutkan dengan proses grading dan kemudian dikemas ke dalam karung dengan lapisan plastik di dalamnya. — Afik S.